Kali ini aku punya waktu yang sedikit luang.
ya… karena dua hari ini kuliah hanya satu mata kuliah dan tidak terbebani oleh
tugas. Walaupun di hari selanjutnya tugas dan UTS sudah mengantri. Namun apa
salahnya meluangkan waktu untuk menulis dan bermesraan dengan blogku ini? Haha.
Aku sangat merindukan blog ini, dan sangat merasa bersalah karena aku telah
lama melupakannya. Maaf kan aku…
Beberapa waktu lalu, aku kehilangan dompet. Dompet
eiger abu-abu yang berisi, uang sejumlah 260 ribu, KTP, SIM, Surat pajak jalan
kendaraan sebagai surat pengganti STNK,ATM, KTM. Entahlahh mengapa bisa hilang
aku tak ingin mengambil pusing, karena aku yakin bagaimana pun dompet itu bisa
hilang, itu adalah cara Tuhan untuk mengingatkan aku untuk belajar tentang
kehilangan, tentang menikhlaskan. Mungkin juga selama ini aku kuran sedekah.
Yap..selalu berprasangka baik kepada Allah.
Kehilangan benda kecil itu ternyata butuh
pengorbanan yang besar untuk mengurusi surat-surat yang hilang. Nah, di sini
lah tulisan ini akan dimulai! Njuk, dari tadi ngapain???
Untuk mengurus semua kehilangan itu, saya harus
lapor ke kantor polisi melakukan pengaduan bahwa saya kehilangan dompet yang
berisi bla,bla, bla untuk meminta surat kehilangan dari kepolisian. Kamis sore,
aku mendatangi polsek Gondokusuman untukpengaduan dan meminta surat kehilangan.
Pak polisi pun merekomendasikan aku untuk mengumpulkan berkas-berkas seperti
Kartu Keluarga, fotocopy buku tabungan, foto copy, surat dari dealer sebagai
pengganti BPKB. Itu artinya saya harus kembali ke Gemolong untuk segera dapat
mengurusi surat kehilang dari kepolisian, padahal saya berniat untuk tidak
memberitahukan hal ini kepada keluarga, tapi..apa boleh buat?
Kamis itu kakak perempuan saya kebetulan ada di
Jogja untuk menjalani test cpns. Bersama dengan kakak, maghrib kami langsung
berangkat meninggalkan jogja, dan sampai di gemolong pukul 8 malam. Jumat
paginya saya mengumpulkan berkas-berkas yang ada dan segera kembali ke jogja.
Karena waktu yang tidak memungkinkan dan saya harus segera mengurus surat-surat
terutama pemblokiran atm, maka hari itu saya memutuskan untuk membolos. Setelah
mendapatkan surat kehilangan dari polisi, segera ke Bank untuk pemblokiran dan
pembuatan atm baru. Nah, sayarat untuk pemblokiran dan pembuatan atm baru,
adalah surat kehilangan dari polisi, fc kartu keluarga/ ktp, dan buku tabungan.
Setelah itu isi formulir dan semua beres! Simpel!
Sabtu pagi, saya berangkat ke gemolong. Kali
ini memang di sengaja setelah subuh, mengingat saya tidak mempunyai SIM dan
STNK jadi menghindari razia yang sedang marak dilakukan oleh pak polisi kantong
kering. Pukul 10.00 saya mengajak teman saya ke Sragen untuk mengurus SIM dan
STNK. Di sini lah fase yang paling rumit. Untuk mengurus kehilangan SIM dan
STNK diharuskan memperoleh surat rekomendasi dari SATLANTAS. Nah untuk
mendapatkan surat rekomendasi dari SATLANTAS ini juga haru ada BPKB/surat
rekomendasi kehilangan dari dealer, dan surat rekomendasi dari radio/ surat
kabar. Dan meminta surat rekomendasi itu tidak gratis! Tiap surat ada biayanya!
Sudah jatuh tertimpa tangga.
Karena Polres hanya melayani sampai pukul 12 pada hari sabtu, maka pencarian pun ditunda pada hari Rabu setelah lebaran.
Karena Polres hanya melayani sampai pukul 12 pada hari sabtu, maka pencarian pun ditunda pada hari Rabu setelah lebaran.
Untuk STNK> setelah dapet rekomendasi dari
satlantas, beranjak ke SAMSAT, cek fisik (motornya digesek), minta form
pendaftaran (macam pajak), pergi ke bagian kearsipan(di sini saya ketemu pak
polisi ganteng, masih muda pula), lanjut ke bagian cek fisik untuk kelengkapan
surat2, dan mengambil antrian untuk pembayaran dan pembuatan duplikat STNK.
Untuk SIM> setelah dapat rekomendasi dari
SATLANTAS, juga ada surat rekomendasi dari dokter(cek kesehatan) syarat
mendapatkan surat dari dokter adalah harus punya KTP, kemudian ke polres bagian
pembuatan SIM, mengisi formulir dan antri foto, SIM langsung jadi.
Untuk KTM> kamu harus ada surat keterangan
sebagai mahasiswa yang masih aktif kuliah, biasanya minta langsung ke subag
kemahasiswaan, syarat untuk dapet keterangan sebagai mahasiswa aktif adalah
KTP, KTM dan surat dari polisi. Nah, setelah surat dari kampus beres, segera ke
Bank untuk mengurus pembuatan KTM.
Ternyata ribetnya minta ampuun, tapi kalo
dijalani dengan hati ikhlas semua lancar-lancar aja kok. Walaupun sempet
bingung juga saking ribetnya. Apalagi pas ngurus STNK itu dari satu tempat ke
tempat lain, dan saya hanya sendirian. Udah gede juga sih, jadi nggak apa lah.
Yang jelas buat kalian nih pembaca budiman, kalo sempet mengalami musibah yang
sama dan mengurus semua surat-surat itu jangan lupa bawa uang yang lebih
ya….NGGAK ADA YANG GRATIS, even buat orang yang kena musibah! :D
Hal penting lainnya adalah, sebesar apapun masalah itu coba hadapi dengan tenang, keep calm!
Hal penting lainnya adalah, sebesar apapun masalah itu coba hadapi dengan tenang, keep calm!
0 komentar:
Post a Comment