Jika kita mencintai, cinta kita juga tidak
berasal dari kita, juga bukan kepunyaan kita. Sekiranya kita bahagia,
kebahagiaan kita tidaklah dalam diri kita, tapi dalam kehidupan itu sendiri.
Seandainya kita merasa sakit, kesakitan kita bukan pada luka kita, tapi dalam
seluruh alam semesta.
Orang yang mengeluh, meragukan kehidupan.
Kebahagiaan tidak memerlukan kesenangan,
kebahagian adalah kerinduan yang terwujud dalam penyatuan, sedang kesenangan
adalah kelalaian yang mengidap khilaf. Jiwa yang abadi tak pernah puas, selalu
menghasratkan kesempurnaan dan kesempurnaan itu tidak terbatas.
Wanita serupa dengan agama yang tak pernah bisa
dinodai oleh kebodohan, ibarat purnama yangtak ternoda oleh adanya awan,
bagaikan angin sepoi yang tak tercemar oleh nafas kebusukan.
Kita hidup bersama satu sama lain berdasarkan
hukum, yang sudah sangat tua dan tidak terikat waktu. Marilah kita menjalani
hidup ini dengan kebaikan dan cinta. Karena kita saling mencari satu sama lain
dalam kesendirian kita, dan kita harus terus berjalan selama belum ada hati
untuk tambatan.
Musim semi bersama kita, walaupun tertutup
dengan kesedihan, namun ia masih tetap musim semi. Sebaiknya kita tidak bicara
tentang kasih. Tapi marilah kita menerima musim semi dan kesedihan kita dengan
rasa syukur. Dan marilah kita mengembara dalam kebisuan yang manis pada Dia
yang telah memberimu kehidupan dengan menyerahkan kehidupan-Nya sendiri.
Aforisme
-
Kecantikan
bersinar lebih terang dalam hati dia yang merindukannya ketimbang di mata dia
yang melihatnya.
-
Tetapi
dia yang menerima wanita sebagaimana Tuhan menciptakannya berarti
menghargainya.
-
Peradaban
modern telah menjadikan wanita lebih bijaksana, tetapi peradaban juga membuat
wanita lebih menderita karen aketamakan
kaum lelaki. Pada masa lalu, wanita adalah istri yang bahagia, namun sekarang
mereka adalah nyonya rumah yang menderita. Pada masa lalu, mereka berjalan
dengan mata buta dalam terang cahaya, tetapi sekarang mereka ________ justru
dalam kegelapan. Mereka dulu cantik dalam kebodohannya, berbudi luhur dalam
kesederhanaannya dan tegar dalam kelemahannya. Kini, para wanita telah menjadi
buruk rupa dalam kepintarannya, dangkal dan tak berjiwa dalam pengetahuannya.
Akankah datang suatu hari ketika kecantikan dan pengetahuan, kepintaran dan
kebajikan, kelemahan dan kekuatan dipadukan di dalam raga seorang wanita?
0 komentar:
Post a Comment