Vedroziete theGREATlittle

this blog is miniature of my HEART, the book story of my LIFE.

“LOMBA JOMBLO TERLAMA”

 Sulit sekali untuk mengungkapkan itu semua!!! Hanya terumpat dalam hati, dan tak pernah bisa aku ungkapkan. Sedih, kecewa, takut, kesepian dan hampir tentang semua hal tak mampu aku ungkapkan. Hanya diri sendiri yang mampu mengerti, tiada seorang pun mampu mengerti. Terkadang aku bertanya pada diriku sendiri, apakah ini yang namanya hati seorang perempuan???tak mampu mengungkapkan perasaan dan tak mampu mengungkapkan segala rasa yang ada di hati?? Atau mungkin aku ini kelainan???
Suatu hari, ketika itu aku dan teman-temanku sedang mengerjakan tugas di rumahku. Kebetulan dalam satu kelompok, semua anggotanya adalah perempuan. Tak bisa terelakkan lagi jika kami mengerjakan tugas sambil ngrumpi. Tib adi suatu percakapan tentang cinta, salah seorang temanku namanya Norma, ia mengeluh tentang statusnya yang saat itu sedang jomblo “haduh,,,rasanya jomblo kie emang  gak enak. Yang ada cuma kesepian!!”.   Mendengar itu, satu dari ketujuh cewek itu pun menanggapi dengan tidak kalah ngenesnya “halah, kamu itu Ma...baru satu tahun, aku aja yang udah jomblo tiga tahun biasa-biasa aja”. Mendengar percakapan mereka seolah-olah sedang berada di dalam perlombaan jomblo terlama. Tak mau kalah dari mereka, sebagai jomblowati akupun ikut menyalurkan bakatku dalam dunia jomblo. “kalian baru satu tahun, tiga tahun, nih aku udah 17 tahun ngejomblo!!!” Rasanya, seakan-akan udah kayak pemenang mutlak. Tak sampai di situ, kemenangan mutlak ku pun tergoyahkan oleh temanku yang cukup ahli dalam pelajaran cinta. “haduh Bah,,,itu mah namanya bukan jomblo!!! Tapi, emang dasar kamu aja yang terlalu menutup hati!” “hehe..owh...gitu tho?!” Seakan tak ada kata lain yang mampu aku lontarkan, setelah di SKAK oleh si dokter cinta. Si dokter cinta pun melanjutkan teori-teori cintanya dan temanku yang lainnya pun begitu seksama mendengar penjelasan dari bu dokter. Seakan tak peduli dengan cinta, aku pun melanjutkan tugas yang harus segera diselesaikan. Tugas ini lebih membutuhkan aku daripada pelajaran cinta itu.
Di kesempatan lain, aku terngiang-ngiang oleh kalimat temanku itu. Dan selalu bertanya dalam hati “apa bener ya, kalau aku itu terlalu menutup hati?? Sepertinya kalimat itu pernah aku dengar, dan mungkin memang benar.” Lalu, apa yang harus aku lakukan? Agar aku bisa terlepas dari semua ini, hingga nanti aku tak merasa sendiri dan tidak mengumpat semua perasaan dalam hati.

0 komentar: