Vedroziete theGREATlittle

this blog is miniature of my HEART, the book story of my LIFE.

Nonton Drama bisa mendramatisir keadaan



Secara sadar sebenarnya kita tahum bahwa film-film, sinetron , atau drama itu kebanyakan hanya sebuah cerita rekaan atau imajinasi si penulis cerita. Sayangnya, begitu kita melihat film tersebut kita terhanyut begitu saja ke dalam cerita itu. Dalam film pun mempunyai senjata-senjata untuk menarik penonton. Lihat saja pada film dan drama-drama korea, mereka selalu menyuguhkan hal-hal yang mengacaukan pikiran penontonnya. Dari kisah romantismenya, pelaku drama dengan tampang-tampang yang menawan, hingga lagu-lagu soundtrack yang tak kalah romantis. 

Saya tergubah untuk menulis tentang hal ini setelah saya melihat tausiyah Ust. Felix Siauw di stasiun TV negeri. “Film-film atau drama dari luar negeri itu sebenarnya hanyalah imajinasi dari negara si pembuat film. Contoh; Amerika, mereka selalu menampilkan film-film bertemakan super hero(pahlawan-pahlawan semacam super man, spider man, bat man, iron man, dan yang man-man lainnya) adalah mereka negara dengan tingkat kriminalitas tinggi, di masyarakat Amerika pencopetan, pembunuhan, pemerkosaan dan tindakan kriminal sangat tinggi. Sehingga masyarakat mengidamkan kehidupan dunia yang aman dan tentram. Dari latar belakang ini lah mereka membuat film-film pahlawan yang mengamankan kota-kota mereka. Tidak jauh berbeda dengan amerika, Korea sebagai negara yang merindukan keharmonisan atas terpecahnya mereka dari Korea Utara mewujudkan impian-impian dan harapan mereka melalui film dan drama.” Begitu lah Ust. Felix menyadarkan kita. 

Sependapat dengan Ust. Felix saya menemukan beberapa fakta tentang drama Korea yang sebenarnya semua itu hanya imajinasi belaka dan sulit sekali terwujud di dunia nyata. beberapa hari yang lalu karena bosan dengan rutinitas, saya putuskan untuk menonton drama korea. Saat itu saya memilih drama korea berjudul King 2 hearts yang sebenarnya udah cukup out of date soalnya film ini udah tayang tahun 2012 lalu. Tapi, Film ini cukup membuat penonton terpukau dengan alur cerita yang nasionalis, romantis, dan sedikit dibumbui humor. Bahkan saya yang kurang menyukai drama korea ataupun hal-hal tentang korea pun terlumpuhkan oleh film ini. KING 2 HEARTS menceritakan tentang seorang raja korea yang ingin sekali menyatukan Korea selatan dengan korea utara. Beberapa cara yang dilakukan adalah adanya tim gabungan antara Korut dan Korsel pada sebuah kompetisi dan diselenggarakannya Pernikahan antara prince Korsel dengan anak presiden Korut. Dari sini sudah terlihat sangat jelas bahwa sang penulis cerita ingin sekali mewujudkan keharmonisan dan bersatunya kembali negara Korea, mengingat pada tahun 2012 lalu Korut dan Korsel sempat memanas diawali dengan pernyataan Korut untuk gencatan senjata dan akhirnya kini kembali mereda. Adegan memanasnya hubungan Korut dan Korsel pun tidak luput dari film King 2 Hearts. Fakta lain yakni ketika saya menghadiri sebuah seminar Cross Cultural Understanding, dimana salah satu negara yang hadir adalah Korea selatan, di dalam presentasinya sang presenter mengatakan bahwa dia dan masyarakat Korea selatan pada umumnya sangat merasa sedih dan menyayangkan perpecahan yang terjadi antara korsel dan Korut, bahkan dia menambahkan sebuah doa kecil semoga Korea dapat bersatu kembali.

Kisah romantisme yang dibangun pun hanyalah sebuah imajinasi. Kita dilumpuhkan dengan wajah sang aktor yang rupawan, cool dan kece badai di awal dan kemudian tercekik mati atas adegan romantis pada setiap alur. Faktanya, ketika presenter Korea tadi ditanya apakah laki-laki di Korea itu romantis seperti yang ada di film? Sang presenter pun menjawab tidak semua laki-laki Korea romantis, hanya sebagian yang seperti itu. Haha jadi, buat kamu-kamu yang udah kena sihir drama atau film tentang romantisme, ketentraman, ketenangan, dan keharmonisan segera lah sadar! Secara tidak langsung film-film itu membawa kalian ke dalam angan-angan tentang hidup yang serba romantis, tentram, tenang dan harmonis. Maka tidak salah kalau semakin banyak oarang-orang yang sering galau atas perasaan mereka dan mengeluh akan kehidupan mereka. Yap, sekali lagi karena mereka sudah terbawa dalam angan-angan tentang hidup di dunia yang serba enak. So, beware ya!


0 komentar: