Aku tak mengerti, setiap aku mencoba
memahami, seakan tak ada ruang di otakku untuk mencoba mengolah materi ini. Aku
tak mengerti tentang cinta. Sungguh jika saja materi ini harus dipelajari di
bangku sekolahku, mungkin aku akan membenci pelajaran yang mempelajari materi
ini. Entah mungkin asmarologi nama ilmunya. Diambil dari kata asmara dan logos, itu hanya produk dari
otakku saja!
Semua ini gara-gara hati! Hati ini lah yang
pertama kali bertemu dengan materi menyebalkan itu. Hati selalu berargumen
bahwa cinta diturunkan oleh Tuhan untuk setiap manusia yang mempunyai hati.
Baiklah, otak pun mau mengolah dan mempertimbangkan pendapat hati.
“Pada mulanya cinta diberikan langsung dari
tangan Tuhan, Dia serahkan setulusnya demi terciptanya ketenangan hati. Cinta
itu membawa ketenangan dan kedamaian. Setiap manusia yang memiliki hati, maka
ia harus saling mencintai satu sama lain, saling menebarkan kasih yang ia
miliki pada sesamanya. Tentu saja agar tercipta kedamaian di dunia ini.”
Begitulah laporan otak setelah mencoba mengolah dan memproses atas apa yang
diutarakan oleh hati.
“Sesungguhnya cinta adalah sifat tuhan yang
diwariskan kepadamu” Mario Teguh
Hiduplah dengan cinta, tanpa cinta kau tak
bisa hidup. Hanya saja, mencintailah pada orang yang tepat dan dengan cara yang
tepat. Jangan mencintai dengan melukai karena orang yang tidak tepat atau cara
yang tidak tepat.
0 komentar:
Post a Comment